Presiden Jokowi dijadwalkan akan menggunakan kantor di IKN selama tiga hari ke depan. Di hari pertama, ia dijadwalkan akan menerima tamu, mengadakan audiensi, serta rapat di ruang kerja seperti kegiatan harian saat berada di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat terbatas juga diadakan bersama jajaran Otorita IKN dan Mensesneg. Selanjutnya, Jokowi juga akan menerima kunjungan dari kepala daerah dan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) setempat.
Jokowi juga mengekspresikan optimisme terhadap pengerjaan Istana Kepresidenan di IKN, meskipun proyek tersebut masih terus berproses. Bahkan, saat ia berkantor di sana, masih terdapat ribuan pekerja yang terus melanjutkan pembangunan.
Meski begitu, Jokowi tidak memberikan detail persentase pengerjaan proyek tersebut. Ia menyarankan untuk langsung menanyakan hal tersebut kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Otorita IKN.
Jokowi juga memastikan bahwa tidak ada masalah terkait ketersediaan air, listrik, dan akses internet di IKN. Ia menyatakan bahwa semua hal tersebut sudah berjalan dengan baik tanpa masalah.
Dari keputusan Jokowi untuk memberi nama resmi bagi Kantor Presiden di IKN dengan "Istana Garuda" menunjukkan upaya untuk mengukuhkan eksistensi IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang memiliki identitas tersendiri. Selain itu, penamaan tersebut juga dapat dijadikan sebagai bagian dari upaya branding bagi IKN sebagai bagian penting dari pembangunan nasional, yang akan mengilhami rasa bangga bagi masyarakat Indonesia.