Hasil Investigasi Ungkap Pelanggaran Prosedur
"Hasil investigasi itu menyatakan bahwa ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh almarhum. Almarhum sudah meninggal, bahwa ternyata masyarakat sipil ini ikut terlibat dalam ledakan itu. Nah, itulah yang bisa menjadi korban tadi," ucap Mayor Jenderal Kristomei, menguatkan temuan awal investigasi terkait penyebab fatalnya insiden tersebut.
Komitmen Pembaruan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Atas kejadian tragis ini, TNI melalui Kepala Pusat Peralatan Angkatan Darat (Kapuspalad) berkomitmen untuk segera memperbarui standar operasional prosedur (SOP) agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari. Pembaruan ini mencakup aspek pencegahan dan penanganan amunisi kedaluwarsa yang sangat rentan.
Amunisi Kadaluwarsa Rentan Meledak
Mayor Jenderal Kristomei menjelaskan bahwa amunisi kadaluarsa memiliki sifat abnormal, yang membuatnya sangat rentan meledak bahkan akibat gesekan kecil atau perbedaan suhu. "Gesekan sedikit saja bisa membuat dia meledak. Makanya nanti ke depan ini setelah hasil investigasi tadi, kita akan memperbarui, meng-update SOP-nya, termasuk melengkapi perlengkapan-perlengkapan dalam rangka peledakan tadi," ujar dia, menegaskan pentingnya peningkatan keselamatan.
Kronologi Insiden di Pantai Cibalong, Garut
Insiden ledakan yang bersumber dari pemusnahan amunisi tidak layak pakai ini terjadi di Pantai Cibalong, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, pada Senin, 12 Mei 2025. Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi TNI dan pemerintah.
Pengecekan Awal Dinyatakan Aman
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana sebelumnya mengungkapkan bahwa ledakan amunisi terjadi di salah satu lubang amunisi afkir atau tidak layak pakai. Ia menjelaskan bahwa jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI AD telah melakukan pengecekan prosedur dan lokasi pada Senin pukul 09.30 WIB. "Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," ujar Wahyu dalam konferensi persnya.