Pemerintah perlu merencanakan langkah strategis jangka menengah untuk meningkatkan kualitas gabah petani melalui penyuluhan, penyediaan alat pengering yang memadai, serta akses terhadap pupuk dan benih unggul. Jika kualitas gabah petani meningkat, pelaku pasar serta pemerintah dapat lebih mudah bernegosiasi mengenai harga yang lebih baik. Pengadaan kebijakan satu harga tidak boleh mengakibatkan stagnasi dalam perbaikan kualitas produksi.
Regulasi pangan adalah urusan yang kompleks, melibatkan aspek politik dan teknis secara bersamaan. Di dalamnya terdapat isu-isu mengenai kedaulatan, stabilitas nasional, dan ketahanan sosial. Oleh karena itu, setiap aturan yang lahir dari ranah pangan tidak boleh dihasilkan secara tergesa-gesa atau untuk menyenangkan satu pihak saja. Negara harus berperan bukan hanya sebagai pembeli, tetapi juga sebagai pengawas keseimbangan antara produsen dan konsumen, dengan tujuan menjaga keadilan dan efisiensi.
Semoga dinamika pengaturan harga gabah ini dapat menjadi momen refleksi bagi semua pihak, bahwa membangun kedaulatan pangan tidak cukup hanya dengan niat baik. Ini harus diimbangi dengan regulasi yang matang, bijaksana, dan mampu memihak kepada seluruh elemen masyarakat, terutama mereka yang berjuang di garis terdepan. Masyarakat kini menantikan keberlanjutan dalam pengaturan pangan yang lebih teratur dan responsif di masa depan.