Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat bahwa Gunung Semeru tetap berada pada level III atau status siaga hingga 30 Juni 2024. Hasil analisis dan evaluasi mereka memberikan rekomendasi yang disesuaikan dengan ancaman bahaya terkini.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi) Gunung Semeru. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar, terutama di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.