Hal serupa juga terjadi di Bandara Internasional Dubai. Sebagai salah satu bandara tersibuk, menunda sekitar 300 perjalanan sekaligus jelas menimbulkan kekacauan operasional. Mengutip laporan terbaru BBC, terjadi penumpukan penumpang yang masif karena penundaan ini.
"Ini lebih buruk dari yang orang-orang bayangkan. Sistem di bandara sudah benar-benar terputus. Emirates, yang aku kira sebagai maskapai penerbangan terbaik, juga tidak ada staf, tidak ada informasi, tidak ada koordinasi, tidak ada profesionalisme, tidak ada kepedulian, tidak ada antisipasi bencana di Emirates. Ini aneh, perusahaan besar normalnya mempersiapkan hal seperti itu," ucap pasangan asal Kent, Inggris bernama Kate dan Andrew Golding.
Pasangan ini menambahkan, situasi di bandara pun kacau. Para calon penumpang tersebut akhirnya tidur di sembarang tempat mulai dari lounge, kursi, hingga lantai. Sampah makanan pun tampak berserakan.
Saat ini, Dubai tengah dilanda bencana banjir yang besar akibat curah hujan terbesar yang pernah terjadi di negara tersebut. Pada tanggal 16 April, curah hujan mencapai 250 mm, dimana hal ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Uni Emirat Arab. Banjir ini mengakibatkan jalanan perkotaan Dubai langsung terendam dalam waktu singkat. Akibatnya, transportasi umum lumpuh dan Bandara Internasional Dubai juga terkena dampaknya. Ini membuat negara kaya ini terdampak sangat parah oleh banjir.