Sebelumnya, dalam sebuah rapat, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly, menyebut Dedi dengan istilah "Gubernur Lambe Turah." Dedi menanggapi julukan itu dengan sikap santai dan tidak merasa keberatan. "Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak, Anda baik sekali kepada saya dengan memberikan gelar 'lambe turah'," kata Dedi. Ia berharap gelar tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat banyak.
Namun, Dedi juga ingin meluruskan beberapa pernyataan yang dilontarkan oleh anggota dewan tersebut, terutama terkait kebijakan yang katanya ia buat untuk mengembangkan 10 ribu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan metode vasektomi. Dedi menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak pernah ia sampaikan. "Pendapat dan pernyataan itu tidak pernah ada, silakan Bapak cari, saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu," jelasnya.
Kritikan yang diberikan oleh anggota DPR merupakan hal yang biasa dalam konteks pemerintahan. Sebagai seorang yang berpengalaman dalam dunia politik, Dedi paham bahwa kritik adalah bagian dari proses evaluasi kinerja seorang pemimpin. Dia berkomitmen untuk terus mendengarkan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan di daerah yang dipimpinnya.