Hal ini juga menimbulkan pertanyaan besar terkait independensi penegakan hukum dan perlindungan saksi-saksi yang seharusnya menjadi objek perlindungan dalam sebuah kasus hukum. Pengalaman yang dialami oleh Dede dapat menjadi cermin bagi pihak penegak hukum untuk memastikan bahwa proses peradilan berjalan dengan adil tanpa adanya tekanan atau intervensi dari pihak mana pun, termasuk dari pihak yang memiliki kedudukan dan kekuasaan di dalam institusi kepolisian.
Pada akhirnya, kasus ini menunjukkan betapa pentingnya independensi dalam penegakan hukum. Keterlibatan aparat penegak hukum dalam kasus ini juga menunjukkan pentingnya keberadaan mekanisme pengawasan dan kontrol internal dalam institusi kepolisian untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang serta intervensi dalam proses peradilan. Ini juga menjadi panggilan bagi pemerintah dan institusi terkait untuk memastikan bahwa sistem hukum yang ada benar-benar mampu melindungi hak-hak setiap individu dan menjamin keadilan dalam proses peradilan.
Pengalaman Dede Riswanto juga menjadi pengingat bahwa setiap individu yang terlibat dalam proses hukum, baik sebagai saksi maupun sebagai pihak terkait, harus mendapatkan perlindungan dan keamanan dari pihak penegak hukum, tanpa adanya ancaman atau tekanan dari pihak mana pun. Ini merupakan prinsip dasar dalam upaya menciptakan sistem peradilan yang adil dan menjunjung tinggi nilai kebebasan serta keadilan bagi setiap individu di mata hukum.