Menurutnya, suara rakyat adalah penentu arah masa depan daerah dan harus digunakan berdasarkan nurani, bukan karena iming-iming atau tekanan. Politik uang, kata Hardin, masih menjadi salah satu bentuk kerawanan terbesar dalam pelaksanaan pilkada. Oleh karena itu, Bawaslu terus mengingatkan seluruh calon gubernur dan wakil gubernur, serta tim suksesnya, untuk menjaga marwah pemilu yang bersih dan bermartabat.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga integritas selama masa tenang yang sedang berlangsung, dengan menyerukan kepada semua pihak agar tidak memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan transaksi politik. Masa tenang, katanya, bukan waktu untuk membujuk masyarakat dengan materi, melainkan waktu untuk merenung dan menentukan pilihan berdasarkan pemikiran yang jernih dan merdeka.