Dalam insiden tersebut, tim SAR memerlukan waktu berjam-jam untuk mencapai lokasi, bahkan harus menggunakan drone thermal demi mempercepat pencarian. Namun kondisi cuaca yang tidak menentu membuat pencarian memakan waktu hingga tiga hari sebelum korban ditemukan di kedalaman 600 meter. Syafii menilai bahwa koordinasi yang lebih baik antarinstansi, termasuk dengan Kementerian Pariwisata, dapat mempercepat penanganan di lapangan.
Melalui kerja sama ini, Basarnas dan Kementerian Pariwisata sepakat mengadakan pelatihan pencarian dan pertolongan, membangun sistem komunikasi terpadu, serta memperkuat operasi penyelamatan wisatawan. Tujuannya adalah meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus mengupayakan nol kecelakaan di destinasi wisata, terutama lokasi prioritas yang berisiko tinggi.