Pemerintah Jepang sudah sekitar 70 tahun menerapkan program makan siang gratis bagi pelajar. Awalnya, program tersebut diperuntukkan bagi siswa-siswi yang kurang mampu dan pada akhirnya pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang di 1954 yang mewajibkan siswa sekolah dasar dan menengah mendapatkan makan siang gratis di sekolah. Menu makan siang gratis di Jepang dibuat dan diawasi secara ketat baik itu jenis makanan, kandungan gizi hingga kalori yang disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya. Di setiap sekolah, terutama sejak sekolah dasar, para siswa juga bergiliran untuk menjadi petugas yang membagikan makan siang kepada teman-temannya.
Selain itu, Airlangga Pelajari juga melihat potensi program makan siang gratis sebagai sarana untuk memajukan sektor pertanian lokal. Dengan memanfaatkan bahan baku lokal, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga memberdayakan petani dan produsen lokal. Hal ini sejalan dengan visi Airlangga untuk menciptakan kedaulatan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Airlangga Pelajari berharap untuk mewujudkan program makan siang gratis yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan adopsi program inovatif dari Jepang, diharapkan akan tercipta suatu model yang dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam memprioritaskan kesehatan melalui pemberian akses makan siang gratis.