Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan sejak masa krisis Pandemi Covid-19. Tidak hanya karena pandemi Covid-19 dan pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan ekonomi kelas menengah juga disebabkan oleh kebiasaan konsumsi air kemasan, seperti galon.
Ekonom senior dan mantan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi air kemasan telah secara tidak sadar merusak pendapatan masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa kebiasaan ini tidak terjadi di semua negara, terutama di negara maju di mana warga kelas menengah terbiasa mengonsumsi air minum yang disediakan pemerintah di tempat umum tanpa harus mengeluarkan uang.
Menurut Bambang, ketersediaan fasilitas air minum massal tersebut membuat daya beli kelas menengah di negara maju lebih terjaga karena tidak perlu mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air minum. Di samping kebiasaan konsumsi air kemasan, Bambang juga menyebut faktor-faktor lain yang menyebabkan penurunan kelas menengah di Indonesia, mulai dari pandemi Covid-19, tingkat suku bunga yang tinggi, hingga kenaikan harga beras akibat efek El Nino.