Dalam sosialisasi tersebut, Ade juga menjelaskan bahwa makanan yang akan disediakan bukanlah makanan mahal, melainkan makanan sehat, higienis, bergizi seimbang, dan sesuai dengan standar Badan Gizi Nasional. Selain memberikan manfaat kesehatan, keberadaan dapur gizi ini diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat. Melalui pendekatan holistik ini, program MBG diharapkan dapat menjadi pondasi awal untuk menyiapkan generasi emas yang akan membawa bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi, Anyelir Puspa Kemala, menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis telah menjadi salah satu kebijakan prioritas pemerintah dalam meningkatkan status gizi masyarakat. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting, tetapi juga untuk memastikan distribusi makanan bergizi yang merata di seluruh wilayah. Pelaksanaannya dilakukan melalui kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga sekolah dan masyarakat, dengan sistem pengawasan ketat terhadap mutu bahan pangan dan proses distribusinya.