Seorang legislator senior di Rusia telah mengajukan permohonan agar WhatsApp, salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia, memilih untuk meninggalkan Rusia. Hal ini disampaikan oleh Anton Gorelkin, yang menjabat sebagai Wakil Kepala Komite Teknologi Informasi di Majelis Rendah Parlemen Rusia. Gorelkin menyatakan bahwa ada kemungkinan aplikasi ini akan dimasukkan ke dalam daftar perangkat lunak terlarang di negara tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh media teknologi termasuk Endgadget dan Fox News pada Jumat, 18 Juli.
Pada bulan Juni lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengeluarkan sebuah kebijakan baru yang dirancang untuk menekan penggunaan layanan yang berasal dari luar negeri. Dalam kebijakan itu, Putin mendorong agar masyarakat menggunakan layanan-layanan yang berasal dari dalam negeri. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap sanksi internasional yang dijatuhkan kepada Rusia pasca invasi ke Ukraina.