Sementara itu, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain, memilih untuk bungkam terkait pembunuhan Nasrallah. UEA dan Bahrain telah menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020, dan Bahrain juga berhasil menumpas pemberontakan pro-demokrasi yang cukup besar oleh komunitas Syiahnya pada tahun 2011.
Dapat disimpulkan bahwa alasan di balik perlindungan beberapa negara Arab terhadap Israel adalah karena adanya kepentingan strategis dan keamanan yang melibatkan negara-negara tersebut. Dukungan ini juga mencerminkan dinamika politik di Timur Tengah yang terus berubah, di mana negara-negara Arab berupaya untuk menjaga stabilitas regional dan keamanan, meskipun hal ini menimbulkan kontroversi di antara masyarakat Arab sendiri.
Misalnya, normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel telah menimbulkan perpecahan dan pro dan kontra di masyarakat Arab. Namun, dari sudut pandang politik, langkah-langkah ini memberikan manfaat keamanan dan hubungan diplomasi yang lebih luas bagi negara-negara terkait.