Israel telah melancarkan agresi ke Palestina selama tujuh bulan terakhir. Selama agresi mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil, seperti rumah sakit hingga sekolah. Akibatnya, lebih dari 34.000 warga Palestina telah meninggal, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
Meskipun demikian, taman kanak-kanak ini tetap tegar berdiri dan berfungsi sebagai tempat pendidikan dan perlindungan bagi anak-anak di tengah-tengah segala ketakutan dan keputusasaan. Para guru sukarelawan melakukan segala yang mereka bisa untuk memberikan harapan dan pendidikan kepada generasi muda di Gaza utara.
Data terbaru juga menunjukkan bahwa angka anak-anak yang mengalami dampak psikologis akibat agresi Israel semakin meningkat. Situasi ini menekankan pentingnya peran TK Siraj Al Aqsa sebagai tempat yang memberikan dukungan psikologis yang sangat diperlukan bagi anak-anak di tengah-tengah bencana ini.
Seiring dengan berlanjutnya agresi Israel, muncul kebutuhan yang lebih mendesak untuk memberikan perlindungan dan pendidikan bagi anak-anak di Gaza utara. Selain itu, kondisi tersebut juga menunjukkan betapa pentingnya peran sukarelawan dalam mendukung pendidikan di tengah-tengah konflik yang tak kunjung usai.