Perwakilan dari Meta, Zade Alsawah, mengonfirmasi bahwa indikator yang ditemukan oleh The Citizen Lab terkait dengan spyware BIGPRETZEL memang berhubungan dengan Paragon. Dia menekankan bahwa perusahaan seperti Paragon harus bertanggung jawab atas penggunaan spyware yang disewa untuk menargetkan jurnalis dan masyarakat sipil.
Menariknya, The Citizen Lab menunjukkan bahwa spyware ini lebih fokus pada penargetan aplikasi tertentu daripada menyerang sistem operasi ponsel secara keseluruhan. Hal ini membuat sulit bagi penyelidik forensik untuk menemukan bukti pengintaian. Dalam satu kasus di Italia, seorang aktivis bernama Beppe Caccia yang bekerja untuk LSM yang membantu migran menjadi salah satu korban. Peneliti menemukan bahwa spyware tersebut berhasil menginfeksi dua aplikasi lainnya di ponsel Androidnya tanpa interaksi lebih lanjut dari pengguna.
Bill Marczak, peneliti senior di The Citizen Lab, mengungkapkan bahwa meskipun spyware Paragon lebih sulit dideteksi dibandingkan dengan kompetitornya, seperti NSO Group, tidak ada metode pengintaian yang sepenuhnya sempurna. Hal ini menunjukkan tantangan berkelanjutan dalam melindungi privasi dan kebebasan individu di era digital yang semakin kompleks.
Di sisi lain, The Citizen Lab juga melakukan analisis terhadap iPhone milik David Yambio, yang bekerja erat dengan Caccia dalam LSM. Meski Yambio mendapat notifikasi dari Apple bahwa ponselnya telah menjadi target spyware berbayar, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ia menjadi sasaran oleh Paragon. Ketidakpastian ini menambah kerumitan dalam memahami dampak dari teknologi mata-mata yang berkembang pesat ini.