Pada tahun 1980, Ginsburg diangkat sebagai Hakim di Pengadilan Banding Federal AS. Di sini, dia melanjutkan perjuangannya untuk kesetaraan gender dan hak asasi manusia. Karyanya di pengadilan banding termasuk menulis opini penting yang menguatkan perlindungan hukum bagi wanita dan minoritas.
Kontribusi di Pengadilan Agung
Pada tahun 1993, Ruth Bader Ginsburg diangkat sebagai Hakim Agung oleh Presiden Bill Clinton. Selama masa jabatannya, Ginsburg dikenal karena pandangannya yang tajam dan dedikasinya terhadap keadilan sosial. Salah satu keputusan penting yang dia tulis adalah dalam kasus United States v. Virginia (1996), di mana dia memutuskan bahwa sekolah militer Virginia tidak dapat menolak perempuan hanya berdasarkan jenis kelamin mereka. Keputusan ini adalah langkah besar dalam upaya untuk menghapuskan diskriminasi gender di lembaga-lembaga publik.
Ginsburg juga dikenal karena pandangannya yang progresif dalam berbagai isu, termasuk hak aborsi, perlindungan hak-hak pekerja, dan hak-hak LGBTQ+. Dalam kasus Whole Woman's Health v. Hellerstedt (2016), Ginsburg menulis opini penting yang membela hak wanita untuk mengakses layanan aborsi tanpa beban administratif yang tidak perlu.
Legasi dan Pengaruh
Warisan Ruth Bader Ginsburg sangat besar dan melampaui batas-batas hukum. Dia bukan hanya seorang hakim yang terhormat, tetapi juga simbol perjuangan untuk kesetaraan dan keadilan. Ginsburg sering dijuluki sebagai "Notorious RBG" karena keberaniannya dalam melawan kebijakan dan keputusan yang dianggap tidak adil. Melalui tulisannya, pidatonya, dan keputusan-keputusan hukumnya, dia telah menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang untuk hak-hak mereka dan untuk kesetaraan gender.