Penyebabnya terletak pada kombinasi dari beberapa faktor. Pertama, kondisi cuaca di Gurun Namibia, yang dikenal dengan angin kencangnya, menciptakan lingkungan yang ideal untuk fenomena ini. Angin kencang yang bertiup di atas permukaan batu dapat menciptakan getaran, sehingga batu bisa "bernyanyi". Kedua, struktur mineral dari batu-batu tersebut juga berperan penting. Beberapa jenis batu yang ditemukan di Namibia memiliki kerapatan dan kepadatan yang dapat mengubah pola getaran, sehingga menghasilkan suara yang berbeda-beda.
Menariknya, fenomena ini tidak terjadi di semua jenis batu. Hanya batu tertentu yang memiliki sifat geologis yang tepat yang dapat memproduksi suara. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari mana saja jenis batu yang dapat menghasilkan suara dan mengapa batu-batu ini memiliki karakteristik tersebut. Melalui penelitian ini, para ilmuwan berharap dapat memahami lebih dalam tentang interaksi antara alam dan getaran suara.
Investasi wisata yang dikeluarkan untuk menjelajahi Gurun Namibia semakin meningkat, bukan hanya untuk menikmati keindahan pemandangannya, tetapi juga untuk merasakan sendiri keajaiban batu bernyanyi. Pengunjung yang datang seringkali berusaha merekam suara dan mengambil foto untuk dibagikan di media sosial, menjadikan fenomena ini semakin dikenal di seluruh dunia.