Barat telah mengecam Putin sebagai seorang otoriter dan pembunuh. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyatakan bahwa Putin ingin memerintah selamanya dan bahwa pemilihan tersebut tidak sah. Putin menggambarkan perang tersebut sebagai bagian dari pertempuran berabad-abad melawan Barat yang sedang mengalami kemunduran, dan menurutnya, Barat telah mempermalukan Rusia setelah Perang Dingin dengan melanggar batas pengaruh Moskow.
Pemilihan di Rusia ini berlangsung pada saat yang dianggap oleh intelijen Barat sebagai persimpangan jalan bagi konflik Ukraina dan ketegangan yang lebih luas dengan Barat. Dukungan terhadap Ukraina telah menjadi isu politik dalam negeri AS menjelang pemilihan presiden bulan November. Meskipun Kiev berhasil merebut kembali sebagian wilayahnya setelah invasi Rusia pada tahun 2022, pasukan Rusia telah memperoleh keuntungan setelah serangan balasan Ukraina yang gagal tahun lalu.