Dalam pernyataannya, Nasrallah juga menyebutkan bahwa target utama kelompoknya adalah pangkalan intelijen militer sekitar 110 km di dalam wilayah Israel, yang merupakan serangan terdalam yang dilakukan hingga saat ini dan hanya berjarak 1,5 km di utara Tel Aviv.
Lebih lanjut, Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah akan mengevaluasi hasil operasi tersebut sebagai balasan atas pembunuhan komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr, oleh Israel di pinggiran Beirut bulan sebelumnya."Jika hasilnya tidak cukup memuaskan, maka kami berhak untuk merespons dalam waktu yang lain," tegas Nasrallah.
Dikabarkan bahwa pejuang Hizbullah berhasil meluncurkan lebih dari 300 roket Katyusha untuk mengalihkan pertahanan Iron Dome Israel sebelum akhirnya meluncurkan pesawat nirawak tempur. Serangan tersebut bahkan melibatkan pesawat nirawak yang ditembakkan dari Lembah Bekaa bagian timur, yang merupakan yang pertama bagi kelompok tersebut.
Tidak ada satupun pesawat nirawak maupun peluncur roket yang mengalami kerusakan dalam serangan awal yang dilakukan oleh Israel. Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah tidak memiliki rencana untuk melakukan serangan yang lebih besar, khususnya membantah klaim militer Israel yang menyebut bahwa kelompoknya bermaksud menembakkan ribuan proyektil.