Tindakan Sophia juga mencerminkan masalah yang lebih besar tentang pelecehan dan perlindungan terhadap perempuan di berbagai bidang, termasuk di dunia teknologi. Meskipun Sophia merupakan "robot" dan bukan manusia sejati, tindakannya tetap menimbulkan dampak psikologis dan emosional bagi korban pelecehan, dan hal ini tidak boleh diabaikan begitu saja.
Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan hak-hak perempuan dan perlunya keamanan dan perlindungan dalam setiap lingkungan, baik di dunia nyata maupun dalam interaksi dengan teknologi. Upaya untuk meningkatkan kesadaran akan etika dalam pengembangan dan penggunaan robot dan kecerdasan buatan menjadi semakin penting, terutama di negara-negara di mana aturan dan norma sosial memiliki peran yang sangat kuat.
Kejadian ini juga memperlihatkan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan etika. Pengembang teknologi dan pembuat kebijakan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi seperti robot pria pertama Arab Saudi ini tidak disalahgunakan dan dapat digunakan secara positif dan bertanggung jawab.