Meskipun demikian, laporan media berbahasa Ibrani menyebutkan bahwa Kementerian Luar Negeri Israel telah diyakinkan oleh otoritas Turki bahwa pesawat akan diizinkan untuk mengisi bahan bakar, namun dalam praktiknya, hal tersebut tidak terjadi. Akibatnya, pesawat terpaksa melakukan pendaratan di Rhodes untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan ke Israel.
Pesawat berhasil mendarat di Bandara Ben-Gurion pada Minggu malam setelah melewati serangkaian kejadian yang tidak terduga. Namun, menurut laporan media berbahasa Ibrani, penumpang diberitahu bahwa mereka diperkirakan akan menghabiskan beberapa jam di darat di Turki tanpa izin untuk meninggalkan pesawat.
Insiden ini menunjukkan adanya ketegangan antara Israel dan Turki yang berpengaruh pada operasional penerbangan. Selama perang melawan kelompok teror Hamas pada bulan Oktober tahun sebelumnya, semua penerbangan langsung antara Israel dan Turki dibatalkan. Pada bulan Mei, Turki juga menghentikan semua perdagangan dengan Israel, suatu langkah dramatis bagi sumber barang impor terbesar kelima Israel, yang diperkirakan akan mengakibatkan kenaikan harga di Israel, setidaknya dalam jangka pendek.