Tampang - Longsor yang terjadi di daerah kecamatan Sadan rupanya menyebabkan beberapa sarana umum mengalami kerusakan, salah satunya jembatan utama yang biasa digunakan oleh masyarakat terputus. Alhasil akibat kejadian tersebut aktivitas warga pun menjadi terhambat.
Hanyutnya jembatan penghubung antar kabupaten yang berlokasi di Dusun Sarang-sarang, Desa Sadan Ulusalu, Toraja Utara memberikan dampak yang sangat besar bagi aktivitas penduduk, khususnya bagi ratusan siswa SD dan SMP yang hendak berangkat ke sekolah. Pasalnya jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalan utama yang biasanya digunakan oleh warga desa setempat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Sekitar 500 siswa yang terdiri dari siswa-siswi SDN 17 Sadan dan SMP 5 Satap Sadan harus berjuang keras untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk sampai ke sekolah mereka harus rela mempertaruhkan nyawa dengan menyebrangi Sungai Sadang yang dipenuhi oleh batu dan beraliran deras, apalagi setelah terjadi longsor banyak sekali material yang tercampur di area sungai. Namun hal tersebut nampaknya tidak mematahkan semangat mereka untuk mencari ilmu. Rasa takut yang menyelimuti benak para siswa ini membuat mereka semakin berani untuk melintasi sungai, namun tak sedikit pula dari mereka yang malah enggan untuk menyebrangi sungai lantaran takut akan risiko yang dihadapi.