Tampang

Perang Yom Kippur: Konflik Terbesar di Timur Tengah

26 Mei 2024 17:29 wib. 59
0 0
Syrian T-55 in 1973 Yom Kippur War
Sumber foto: Pinterest

Perang Yom Kippur, juga dikenal sebagai Perang Oktober 1973 atau Perang Ramadan, adalah salah satu konflik terbesar yang terjadi di Timur Tengah. Perang ini terjadi antara koalisi Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah melawan Israel selama 19 hari, mulai dari 6 Oktober hingga 25 Oktober 1973. Konflik ini mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap politik, militer, dan geografi wilayah Timur Tengah.

Perang Yom Kippur terjadi dalam konteks ketegangan antara Israel dan negara-negara Arab pasca Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Arab-Israel pada tahun 1948-1949. Pemicu utama perang ini adalah ketidakpuasan Mesir dan Suriah terhadap keberhasilan Israel dalam merebut wilayah Sinai dan Dataran Tinggi Golan selama Perang Enam Hari. Kedua negara Arab tersebut berbondong-bondong untuk mendapatkan kembali wilayah yang direbut oleh Israel.

Perang Yom Kippur menjadi perang yang sangat menentang antara Israel dan koalisi Arab. Mesir dan Suriah melancarkan serangan secara bersamaan pada Hari Kippur atau Yom Kippur, hari raya penting bagi umat Yahudi. Mesir meluncurkan serangan terhadap wilayah Sinai yang diduduki oleh Israel, sementara Suriah menyerang Dataran Tinggi Golan. Serangan ini mengejutkan Israel dan menyebabkan awal kerugian yang cukup besar bagi pihak Israel.

Konflik ini melibatkan berbagai aspek strategis, politis, dan militer. Meskipun koalisi Arab meraih beberapa kemenangan awal, Israel dengan cepat mengambil tindakan balasan yang efektif dan berhasil membalikkan keadaan di medan perang. Reaksi internasional terhadap perang ini juga sangat signifikan, dengan berbagai negara dan organisasi internasional ikut terlibat dalam upaya mediasi dan meredakan konflik.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%