Situasi perang di Myanmar masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Sejumlah milisi etnis di negara tersebut terus melancarkan serangan terhadap situs-situs yang dikuasai oleh junta militer sejak kudeta yang terjadi pada tahun 2021.
Pada Kamis, pasukan etnis Arakan Army (AA) merebut pangkalan Penyelaman dan Penyelamatan Angkatan Laut Pusat di wilayah Rakhine. Mereka berhasil merebut pangkalan tersebut setelah berhasil mengalahkan sekitar 1.200 personel militer yang berada di wilayah tersebut.
Selain merebut pangkalan tersebut, AA juga mempublikasikan foto-foto para pejuangnya yang berdiri di dekat papan loncat di pusat pelatihan yang terdapat di dalam wilayah pangkalan militer tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa lebih dari 400 tentara junta tewas selama serangan mereka, serta berhasil menyita senjata, amunisi, dan peralatan militer.
Myanmar telah terperangkap dalam konflik perang saudara sejak junta militer di bawah pimpinan Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan sipil pada bulan Februari 2021. Kudeta yang terjadi pada saat itu telah menimbulkan reaksi publik yang besar, dimana demonstrasi besar-besaran dilancarkan untuk menolak kudeta tersebut, dan akhirnya dibubarkan secara brutal.