Pemerintah Republik Demokratik (RD) Kongo dilaporkan menegaskan bahwa sedikitnya 129 narapidana atau napi tewas ketika mencoba melarikan diri dari penjara pusat Makala di ibu kota Kinshasa pada Minggu (1/9/2024) malam. Kondisi ini terjadi sebagai dampak dari upaya melarikan diri massal yang terjadi di penjara tersebut. Pejabat pemerintah menyatakan bahwa situasi saat ini telah terkendali, namun kejadian ini juga menyebabkan terjadinya kebakaran di gedung administrasi penjara, depot makanan, dan sebuah rumah sakit, serta menyebabkan sekitar 59 orang terluka.
Menteri Dalam Negeri Shabani Lukoo, dalam pernyataan yang diunggah pada Selasa (3/9/2024) pagi, menyatakan bahwa upaya melarikan diri massal di penjara pusat Makala mengakibatkan hilangnya nyawa dan kerusakan material yang signifikan. Dia juga menyampaikan bahwa pemerintah sedang menyelidiki insiden tersebut. Pemerintah sedang berupaya untuk mendalami penyebab pasti dari insiden tersebut serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Sebelumnya, seorang pejabat penjara menyatakan bahwa tidak ada tahanan yang berhasil melarikan diri, dan menegaskan bahwa mereka yang mencoba melarikan diri telah tewas. Namun demikian, sumber lain juga mengungkapkan bahwa para tahanan yang melakukan percobaan melarikan diri tersebut telah mendengar suara tembakan keras, serta suara-suara tahanan di luar pada sekitar pukul 02.00 (01.00 GMT) pada Minggu (1/9/2024). Keadaan ini menciptakan ketegangan dan kekacauan di dalam penjara pusat Makala, yang pada akhirnya berujung pada terjadinya insiden yang sangat tragis tersebut.