Mereka berencana menjual obat itu ke perusahaan farmasi, mengurangi separuh harganya, supaya perusahaan bisa lebih dahulu menggunakannya sebagai bahan penelitian.
Konsumen mungkin harus menunggu sementara waktu, karena Jepang punya regulasi ketat mengenai introduksi obat baru atau produk farmasi asing, dengan proses penyaringan yang biasanya butuh waktu bertahun-tahun.
Namun tim itu berharap terobosan teknologi mereka pada akhirnya bisa menurunkan harga obat hingga 10 persen dari harga sekarang menurut siaran Yomiuri Shimbun yang dikutip AFP.