Dalam sebuah pernyataan resmi, Hamas mengumumkan bahwa Ismail Haniyeh, pemimpin politik mereka, tewas terbunuh di kediamannya di Iran akibat serangan Israel. Kelompok yang menguasai Gaza ini menyebutkan bahwa Haniyeh "tewas dalam serangan mematikan Zionis," sebuah ungkapan yang menggambarkan kekejaman dan dampak serangan tersebut.
Haniyeh, yang sebelumnya kehilangan tiga putra dan empat cucunya dalam serangan udara Israel di Gaza pada bulan April lalu, sempat hadir dalam upacara pelantikan presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/07) waktu setempat. Kehadirannya dalam upacara pelantikan tersebut menjadi penampilan publik terakhirnya sebelum serangan fatal tersebut terjadi.
Serangan ini menambah panjang daftar kekerasan yang telah lama melanda kawasan tersebut. Israel sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangan yang menewaskan Haniyeh. Kejadian ini tentu menambah tensi yang sudah tinggi antara Hamas dan Israel, serta memperburuk situasi di Timur Tengah.