Tak hanya itu, Di Giannantonio juga menyoroti satu hal yang menyebabkannya tak bisa tampil habis-habisan dalam balapan di seri Prancis. Ia mengakui memiliki masalah pada lengan bawahnya yang muncul tepat setelah Marquez melakukan manuver melampaui posisinya. Momen tersebut berhasil membuatnya hanya bisa bermain aman hingga balapan berakhir. "Balapan saya sudah selesai saat menyisakan 11 putaran,” ujarnya. "Itu terjadi saat Marc menyalip saya."
Reaksi tak nyaman yang terjadi pada lengan bawahnya membuatnya hanya bisa fokus untuk bertahan, bukan mengejar ketertinggalan yang ada di depan. Namun, semangatnya yang gigih dan tekadnya untuk tetap bertahan dalam pertarungan ini, meskipun harus menghadapi ketidaknyamanan di lengan bawah, memberikan inspirasi bagi banyak penggemar MotoGP.
Pertarungan antara Di Giannantonio dan Marquez tidak hanya memperlihatkan keterampilan dan kegigihan keduanya dalam menghadapi medan balapan yang sulit, tetapi juga mengajarkan bahwa semangat untuk bertahan dan tetap berjuang tanpa kenal lelah adalah hal yang patut diapresiasi dalam olahraga balap motor. Dengan harapan agar kesempatan memperebutkan posisi unggul kembali terbuka, Di Giannantonio membuktikan bahwa di balik gila dan intensnya balapan, ada kisah keberanian dan tekad yang patut diacungi jempol.
