Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, memberikan tanggapannya terkait kemungkinan pengiriman rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. Dalam pernyataannya, Lavrov memperingatkan AS agar tidak meremehkan 'garis merah' yang telah ditetapkan oleh Rusia pada Rabu (4/9/2024).
Lavrov menekankan bahwa AS seakan melupakan keberadaan pertimbangan timbal balik yang selama ini telah menopang keseimbangan keamanan antara Moskow dan Washington sejak era Perang Dingin. Menurutnya, sikap AS ini tidaklah aman dan memiliki potensi bahaya yang besar.
Pernyataan Lavrov muncul setelah adanya laporan dari Reuters, yang menyebutkan bahwa AS hampir mencapai kesepakatan untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah JASSM yang memiliki jangkauan jauh hingga ke dalam wilayah Rusia. Upaya ini merupakan bagian dari upaya yang diperjuangkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.
"Saya tidak akan terkejut dengan apapun yang terjadi. Amerika sepertinya telah melanggar batas yang mereka tetapkan sendiri. Mereka terprovokasi, dan Zelenskiy tentu saja memanfaatkan situasi ini," ujar Lavrov dalam sebuah wawancara dengan salah seorang pewawancara TV Rusia.