Tampang

Matcha Makin Langka? Ini Alasan Mengapa Dunia Kini Kekurangan Teh Hijau Premium Jepang

20 Apr 2025 08:50 wib. 39
0 0
Matcha Makin Langka? Ini Alasan Mengapa Dunia Kini Kekurangan Teh Hijau Premium Jepang
Sumber foto: iStock

Siapa sangka, matcha yang selama ini identik dengan ketenangan dan kesehatan, kini menjadi komoditas langka di negara asalnya sendiri, Jepang. Bahkan, kelangkaan ini mulai merambah ke sejumlah negara lain seperti Singapura, Inggris, dan Australia. Banyak pecinta teh hijau dan pelaku industri kuliner kini mulai bertanya-tanya: apa sebenarnya yang terjadi dengan pasokan matcha dunia?

Menurut laporan terbaru dari Japan Times, salah satu penyebab utama dari kelangkaan ini ternyata datang dari kekuatan media sosial. Konten-konten yang menampilkan matcha—mulai dari minuman kekinian, dessert, hingga skincare—telah memicu ledakan popularitas global terhadap matcha. Tren viral tersebut memperbesar permintaan secara masif dan cepat, jauh melampaui ketersediaan pasokan di pasaran.

Matcha: Dari Tradisi Jepang ke Tren Global

Matcha adalah bubuk teh hijau halus yang dibuat dari daun teh berkualitas tinggi. Proses pembuatannya yang rumit dan panen yang terbatas menjadikannya sebagai salah satu jenis teh paling premium. Namun seiring waktu, matcha tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk teh tradisional saja. Kini, ia telah menjelma menjadi bahan serbaguna yang digunakan dalam kopi latte, es krim, kue, dan bahkan produk perawatan kulit.

Meningkatnya kesadaran masyarakat global terhadap gaya hidup sehat turut mempercepat lonjakan minat pada matcha. Kandungan antioksidan tinggi, efek meningkatkan fokus, serta manfaat detoksifikasinya menjadikan matcha sebagai superfood yang digandrungi banyak orang.

Permintaan Tinggi Tak Seimbang dengan Produksi

Meskipun popularitas matcha terus meningkat, ternyata produksi matcha belum mampu mengejar permintaan yang meroket. Data dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang menunjukkan bahwa produksi matcha memang mengalami peningkatan signifikan dalam 10 tahun terakhir—bahkan mencapai tiga kali lipat dan menyentuh angka 4.176 ton per tahun. Tapi sayangnya, jumlah ini masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan global.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Manfaat Menangis Bagi Tubuh
0 Suka, 0 Komentar, 12 Mei 2022

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?