Namun, Maladewa tampaknya tidak gentar menghadapi tekanan internasional. Negara ini memilih berdiri teguh pada prinsip dan sikapnya, meskipun harus menghadapi konsekuensi diplomatik yang mungkin timbul di masa mendatang.
Kebijakan pelarangan ini juga diharapkan menjadi contoh dan pemicu bagi negara-negara lain untuk berani mengambil langkah nyata dalam mendukung hak asasi manusia dan menolak penjajahan dalam bentuk apa pun.
Solidaritas yang Menginspirasi
Tindakan Maladewa ini adalah bukti bahwa negara kecil pun mampu bersuara lantang dalam memperjuangkan keadilan global. Di tengah dunia yang terkadang lebih memilih bersikap netral atau diam, langkah ini menjadi simbol keberanian dan keteguhan hati dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan.
Keputusan untuk melarang masuk pemegang paspor Israel bukan semata tindakan politik, tetapi lebih dari itu: sebuah pesan moral kepada dunia bahwa penderitaan rakyat Palestina bukanlah isu yang bisa diabaikan. Maladewa menunjukkan bahwa solidaritas internasional masih hidup, dan bahwa setiap negara memiliki kekuatan untuk membuat perubahan—terlepas dari besar atau kecilnya kekuasaan mereka di panggung dunia.