Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar di sekolah dan digunakan untuk mata pelajaran sains dan matematika. Sementara itu, setiap siswa diwajibkan mempelajari bahasa ibu mereka (Mandarin, Melayu, atau Tamil) sebagai mata pelajaran tambahan. Praktik ini memastikan bahwa generasi muda tetap terhubung dengan warisan budaya mereka sambil mempersiapkan mereka untuk dunia kerja yang global. Hasilnya, sebagian besar penduduknya, terutama yang beretnis Tionghoa, fasih berbahasa Inggris dan Mandarin, dan banyak juga yang menguasai Melayu.
Fenomena ini juga menciptakan bahasa campuran yang disebut Singlish, yang menggabungkan elemen dari semua bahasa ini. Singlish menjadi identitas unik yang menunjukkan betapa bahasa-bahasa ini telah menyatu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Singapura.
Swiss: Berbagi Bahasa di Pegunungan Alpen
Swiss dikenal karena keindahan alamnya dan juga masyarakatnya yang multilingual. Negara ini punya empat bahasa nasional: Jerman, Prancis, Italia, dan Romansh. Pembagian bahasa ini sangat terikat pada wilayah geografis. Misalnya, di bagian utara dan timur, masyarakatnya berbahasa Jerman, di bagian barat berbahasa Prancis, dan di selatan berbahasa Italia.
Meskipun setiap kanton (provinsi) memiliki bahasa utama, kebijakan pendidikan dan mobilitas penduduk mendorong penguasaan bahasa lain. Siswa di Swiss diwajibkan mempelajari setidaknya satu bahasa nasional lainnya. Selain itu, bahasa Inggris juga diajarkan secara luas, terutama untuk keperluan bisnis dan pariwisata.
Pemerintah Swiss menaruh perhatian besar pada keberagaman linguistik ini, memastikan bahwa semua bahasa nasional memiliki status setara. Hal ini membantu menjaga kohesi sosial dan mencegah ketegangan antar-budaya. Bagi banyak warga Swiss, berpindah dari satu kota ke kota lain seringkali berarti beralih ke bahasa yang berbeda, menjadikan trilingualisme sebagai keterampilan yang sangat diperlukan.
Belgia: Ketegangan dan Kekayaan Linguistik
Sama seperti Swiss, Belgia juga merupakan negara multilingua yang punya tiga bahasa resmi: Belanda, Prancis, dan Jerman. Pembagian linguistik ini membagi negara menjadi tiga wilayah utama: Flanders (berbahasa Belanda), Wallonia (berbahasa Prancis), dan Komunitas Berbahasa Jerman (Jerman).