Militer Israel menyebutkan bahwa serangan pada hari Sabtu tersebut memiliki tujuan untuk menyerang Deif dan Salama di "area terbuka" yang "bukan kompleks tenda, namun kompleks operasional."
Disisi lain, militer Israel mengakui bahwa Salama merupakan salah satu "rekan terdekat" Deif dan "salah satu dalang pembantaian 7 Oktober" di Israel selatan. Diketahui bahwa Salama bergabung dengan Hamas pada awal tahun 1990-an dan menjadi komandan batalyon, serta memainkan peran penting dalam penculikan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2006. Shalit kemudian dibebaskan pada tahun 2011 dengan imbalan lebih dari 1.000 tahanan Palestina.
Di tahun 2016, Salama menjadi komandan Brigade Khan Yunis Hamas dan bertanggung jawab atas peluncuran roket ke Israel serta "dua terowongan ofensif".
Serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober menyebabkan kematian 1.195 orang, di mana sebagian besar adalah warga sipil, menurut perhitungan AFP berdasarkan data Israel.
Sementara itu, pembalasan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 38.584 orang di Gaza, dimana sebagian besar adalah warga sipil, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas.