Bertahan Hidup sebagai Pekerja Serabutan
Untuk menyambung hidup, Ribut bekerja serabutan. Ia melakukan berbagai pekerjaan seperti membersihkan rumput dan mengangkut sampah ke kantor pengelola perkebunan.
"Dibayar sekitar 45 ringgit per hari, tergantung siapa yang mau bayar," katanya.
Selama tinggal di hutan, Ribut hidup tanpa alat komunikasi. Untuk memasak, ia hanya menggunakan kayu bakar. Sementara itu, keluarga di Indonesia sudah kehilangan jejaknya dan berusaha mencari selama bertahun-tahun.
Viral di Media Sosial, Ribut Akhirnya Pulang
Kisah Ribut mulai terungkap setelah sebuah video tentang kehidupannya di Malaysia menjadi viral di media sosial. Video itu akhirnya sampai ke keluarganya di Batang, yang segera mencari bantuan dari berbagai pihak untuk memulangkannya.
Pemerintah desa, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Sosial, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia ikut turun tangan dalam proses pemulangan Ribut. Setelah keluar dari hutan, Ribut sempat tinggal di KBRI selama dua minggu sebelum akhirnya bisa pulang ke Indonesia.
Saat tiba di kampung halaman, pertemuan dengan anaknya menjadi momen yang penuh haru.
"Tadi saya nangis pas ketemu anak saya. Sekarang dia sudah besar dan cantik," ujar Ribut dengan mata berkaca-kaca.