Tampang

Kisah Matahari Kembar: Dinamika Kepemimpinan dalam Gereja Katolik dan Organisasi

18 Mei 2025 18:22 wib. 106
0 0
Paus Fransiskus mencium tangan mantan Paus Benediktus XVI dalam kunjungan setelah pelantikan 13 kardinal baru di Vatikan, pada Sabtu, 28 November 2020.(Vatican Media via AP)
Sumber foto: Google

Tampang.com | Gereja Katolik yang telah bertahan selama hampir 20 abad memiliki sistem hierarki yang sangat ketat dan terpusat pada sosok Paus sebagai pemimpin tertinggi yang berkedudukan di Vatikan. Paus memegang otoritas mutlak dalam memilih para kardinal dan uskup yang mengatur wilayah-wilayah gereja di seluruh dunia. Misalnya, Indonesia memiliki dua kardinal, termasuk Kardinal Ignatius Suharyo yang juga menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta, memimpin gereja di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. Kata “kardinal” berasal dari bahasa Latin cardo, yang berarti “engsel,” melambangkan perannya sebagai penghubung dan pemimpin para uskup di seluruh Indonesia.

Setiap uskup memegang wewenang untuk menunjuk para romo atau pastor yang bertugas di paroki-paroki tertentu di wilayahnya. Sistem ini memungkinkan kepemimpinan yang singkat namun efektif untuk mengelola sekitar 1,4 miliar umat Katolik di dunia. Semua hierarki, dari kardinal, uskup, hingga romo, secara mutlak tunduk pada keputusan dan arahan Paus.

Pada 19 April 2005, Joseph Ratzinger terpilih sebagai Paus Benediktus XVI, namun mengejutkan dunia ketika pada 28 Februari 2013 ia mengundurkan diri — langkah yang belum pernah terjadi sejak 590 tahun sebelumnya. Paus Fransiskus terpilih sebagai penerus pada 19 Maret 2013, menciptakan situasi unik di mana dua Paus hidup bersamaan: Paus Benediktus XVI sebagai paus emeritus dan Paus Fransiskus sebagai pemimpin aktif. Meskipun statusnya emeritus dan tanpa kekuasaan formal, pengaruh Benediktus XVI tetap besar, dan Paus Fransiskus pun menunjukkan rasa hormat yang tinggi terhadap pendahulunya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?