Pembangunan dan operasional kereta cepat menelan biaya yang sangat besar, tetapi investasi ini dianggap sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi. Kereta cepat membuka jalur baru untuk perdagangan dan pariwisata. Mereka memungkinkan pebisnis untuk melakukan perjalanan day-trip (pergi-pulang di hari yang sama) antar kota-kota yang berjauhan, memfasilitasi pertemuan dan transaksi bisnis. Ini meningkatkan produktivitas dan dinamika ekonomi regional.
Dari sisi logistik, kereta cepat menawarkan keandalan dan ketepatan waktu yang sulit ditandingi oleh moda transportasi lain. Keterlambatan penerbangan akibat cuaca atau kemacetan di jalan raya tidak menjadi masalah utama bagi kereta. Selain itu, stasiun kereta cepat biasanya terletak di pusat kota, tidak seperti bandara yang seringkali berada di pinggiran kota. Lokasi strategis ini menghemat waktu dan biaya transportasi tambahan bagi para penumpang.
Investasi pada kereta cepat juga menciptakan ribuan lapangan kerja, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga operasional dan pemeliharaan. Ini menjadi stimulus ekonomi yang signifikan bagi negara-negara yang terlibat. Jaringan ini juga mendukung pariwisata, karena turis bisa dengan mudah mengunjungi beberapa kota besar dalam satu perjalanan, yang pada gilirannya mendongkrak pendapatan pariwisata.
Komitmen Lingkungan dan Keberlanjutan
Di tengah isu perubahan iklim, Eropa memiliki komitmen kuat untuk mengurangi emisi karbon. Industri transportasi, khususnya penerbangan dan kendaraan pribadi, adalah salah satu penyumbang emisi terbesar. Kereta cepat menawarkan solusi ramah lingkungan yang jauh lebih baik dibandingkan pesawat atau mobil.
Kereta cepat modern menggunakan listrik, yang sumbernya bisa berasal dari energi terbarukan. Jejak karbon per penumpang dari perjalanan kereta cepat jauh lebih rendah dibandingkan penerbangan dengan rute yang sama. Dengan menawarkan alternatif yang cepat, nyaman, dan efisien, pemerintah Eropa berhasil mendorong banyak orang untuk beralih dari pesawat atau mobil ke kereta. Hal ini sejalan dengan target Green Deal Uni Eropa untuk menjadi benua netral karbon pada tahun 2050. Investasi ini bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.