Secara global, 76% populasi kebanyakan berasal dari protein harian mereka dari tanaman. Untuk memperkirakan kekurangan protein saat ini dan masa depan, para peneliti menggabungkan data dari penelitian di mana tanaman terkena konsentrasi CO2 yang tinggi dengan informasi makanan global dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Mereka menemukan bahwa di bawah konsentrasi CO2 yang tinggi, kandungan protein beras, gandum, barley, dan kentang masing-masing menurun masing-masing 7,6%, 7,8%, 14,1%, dan 6,4%. Hasilnya menunjukkan tantangan yang terus berlanjut bagi Sub Sahara Afrika, di mana jutaan orang telah mengalami kekurangan protein, dan tantangan yang berkembang untuk negara-negara Asia Selatan, termasuk India, di mana beras dan gandum memasok sebagian besar protein sehari-hari. Para peneliti menemukan bahwa India mungkin kehilangan 5,3% protein dari makanan standar, membuat 53 juta orang diperkirakan berisiko mengalami kekurangan protein.