Pada hari yang sama, Rumah Sakit Al-Awda di kamp pengungsi al-Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, melaporkan bahwa sedikitnya 30 warga Palestina, yang mayoritas terdiri dari perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan pemukiman warga sipil.
Sementara itu, militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan serangan dari udara dan darat terhadap puluhan sasaran yang mereka klaim sebagai "target teroris" di wilayah Gaza.
Konflik ini bermula sejak 7 Oktober 2023, saat kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah selatan Israel. Menurut data dari otoritas Israel, insiden tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang lainnya disandera. Sebagai respons, Israel meluncurkan serangan militer berskala penuh ke wilayah Gaza yang hingga kini terus berlangsung dengan dampak kemanusiaan yang sangat besar.