Menurut pihak berwenang Lebanon, lebih dari 3.360 orang telah tewas sejak Oktober tahun lalu ketika Hizbullah dan Israel terlibat dalam bentrokan lintas perbatasan. Bahkan, tidap hanya dari pihak militer, serangan tersebut juga menimbulkan korban sipil, termasuk warga sipil di wilayah utara Israel yang terkena serangan roket dari Lebanon.
Serangan roket dari Lebanon pada Selasa (12/11/2024) menewaskan dua penduduk kota Nahariya di Israel utara. Dengan tambahan korban tersebut, jumlah warga sipil yang tewas di Israel utara akibat serangan roket dari Lebanon mencapai 45 orang.
Melalui serangkaian tindakan agresif dan kematian para tentaranya, Israel tampaknya ingin menunjukkan ketegasan dan determinasi dalam menghadapi ancaman yang dihadapinya. Sementara Hizbullah yang memberikan perlawanan dapat dilihat sebagai upaya untuk mempertahankan kepentingan dan keamanannya di wilayah Lebanon.
Dari sisi kemanusiaan, konflik ini telah menimbulkan kesedihan dan penderitaan bagi banyak orang, baik di Israel maupun Lebanon. Kesepakatan damai yang dapat mengakhiri konflik ini menjadi harapan bagi kedua belah pihak serta komunitas internasional.