Selain itu, Menperin juga menyampaikan apresiasinya atas kesiapan Jepang dalam mendukung aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang akan membuka peluang Indonesia untuk belajar dari pengalaman Jepang dalam sektor industri. Proses aksesi Indonesia dalam tahap penyusunan nota kesepahaman awal tengah berlangsung, dimana melalui proses penilaian mandiri diharapkan akan rampung pada akhir tahun 2024.
Hal ini mengindikasikan bahwa kerja sama ekonomi industri antara Indonesia dan Jepang bukan hanya sebatas pada perjanjian-perjanjian strategis, tetapi juga meliputi dukungan dalam aksesi ke organisasi internasional yang memiliki pengaruh dalam perkembangan ekonomi dunia, seperti OECD.
Agus juga mengundang Jepang untuk berpartisipasi dalam ASEAN Statespersons' Forum di Bali pada 29 Juli mendatang sebagai upaya dalam meningkatkan kerja sama di kawasan. Kegiatan ini menyediakan kerangka kerja sama melalui tatap muka antara para pemimpin saat ini dan masa depan di kawasan, yang diharapkan akan memperkuat kerja sama ekonomi industri antara ASEAN dan Jepang.