Sidang ini menjadi babak yang paling dramatis dalam kampanye anti-korupsi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong, yang dikenal dengan sebutan "Blazing Furnaces (Tungku berapi-api)". Trong, seorang ideolog konservatif yang mendalami teori Marxis, percaya bahwa korupsi merupakan ancaman serius terhadap kekuasaan Partai Komunis. Kampanye anti-korupsi yang digalakkan oleh Trong telah memaksa ratusan pejabat untuk mengundurkan diri atau dihukum, termasuk dua presiden dan dua wakil perdana menteri.
Jaksa menuduh Truong My Lan menggunakan kekuasaannya untuk mempromosikan orang-orang kepercayaannya sebagai manajer, dan kemudian memerintahkan mereka untuk menyetujui ratusan pinjaman ke jaringan perusahaan palsu yang ia kendalikan. Selama periode tiga tahun, ia juga diduga telah menarik 108 triliun dong Vietnam (sekitar Rp63,8 triliun) uang tunai dari bank dan menyimpannya di ruang bawah tanah miliknya. Selain itu, ia juga dituduh memberikan suap dalam jumlah besar untuk memastikan pinjamannya tidak pernah ditelusuri.
Sidang ini menjadi sorotan utama di Vietnam dan menimbulkan perhatian besar dari masyarakat internasional. Dengan vonis yang dijatuhkan, Truong My Lan, salah satu perempuan terkaya di Vietnam, mungkin akan menjadi nama terkemuka dalam daftar pelaku korupsi yang dihukum.
Modus penipuan yang digunakan Truong My Lan