Menteri luar negeri dari negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7) mengeluarkan pernyataan pada Senin (23/9/2024) yang mengecam tindakan eskalasi konflik di Timur Tengah. Mereka menyatakan keprihatinan bahwa tindakan balasan di kawasan tersebut berpotensi memperbesar spiral kekerasan yang membahayakan dan dapat menyeret seluruh wilayah Timur Tengah ke dalam konflik regional yang lebih luas. G7 menekankan bahwa tidak ada negara yang akan memperoleh keuntungan dari eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah para menteri luar negeri G7 bertemu di sela-sela Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB). Mereka menyerukan penghentian siklus destruktif yang sedang terjadi, sambil menegaskan bahwa konflik ini tidak akan memberikan manfaat bagi negara mana pun.
Situasi di Timur Tengah semakin memanas menyusul serangan udara Israel yang menargetkan Hizbullah di Lebanon, yang menyebabkan setidaknya 492 orang tewas. Serangan tersebut, yang diklaim sebagai serangan udara paling mematikan dalam hampir 20 tahun terakhir, telah memaksa ribuan keluarga untuk mengungsi dari rumah mereka. Israel menyebut bahwa operasi mereka bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur yang telah dibangun oleh Hizbullah sejak perang tahun 2006, dengan melaporkan telah melancarkan serangan terhadap 1.300 target Hizbullah.