Ketakutan akan potensi pecahnya perang penuh skala telah muncul setelah terjadinya pembunuhan komandan Hizbullah, Fuad Shukr oleh Israel, serta pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Hanniyeh di Iran pada bulan Juli yang lalu.
Hizbullah menggempur Israel dengan serangan rudal dan pesawat tak berawak skala besar di wilayah utara Israel pada tanggal 25 Agustus sebagai balasan atas pembunuhan tersebut. Namun, diperkirakan bahwa serangan balasan lebih lanjut akan terjadi.
Menyikapi serangan rudal dan pesawat tak berawak tersebut, Departemen Pertahanan AS memutuskan untuk memperpanjang penempatan dua kelompok penyerang kapal induk AS sebagai respons terhadap situasi yang semakin memanas.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, kembali menekankan komitmen AS dalam mendukung Israel menghadapi segala bentuk ancaman dari Iran dan Hizbullah setelah terjadinya serangan Hizbullah.