Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di halaman Gedung Putih, di Washington, D.C., AS, 25 Juli 2024. Ajudan Harris kepada CNN menyatakan bahwa pertemuan Harris dengan Netanyahu "serius dan kolegial."
Sementara itu, pertemuan Trump dan Netanyahu menjadi perbaikan bagi hubungan mereka, di tengah masa kritis dalam perang antara Israel dan Hamas serta siklus pemilihan presiden AS 2024.
Trump sering mengklaim dirinya sebagai presiden paling pro-Israel dalam sejarah modern dan memuji hubungan pribadinya yang dekat dengan Netanyahu. Namun, hubungan mereka memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dan mantan presiden tersebut enggan berbicara dengannya selama konflik yang sedang berlangsung.
Sebagian dari kritik tersebut, yang terus dilontarkan Trump selama beberapa bulan setelahnya, berasal dari hubungannya yang retak dengan Netanyahu. Selama menjabat sebagai presiden, Trump memberlakukan berbagai kebijakan yang menguntungkan Israel, termasuk memindahkan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, dan mendukung banyak negara di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham.