Di Jepang, salah satu kebiasaan yang mungkin mengejutkan bagi para wisatawan adalah cara makan ramen. Masyarakat Jepang memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana menikmati makanan, terutama ramen. Dalam budaya Jepang, mengeluarkan suara saat makan ramen dianggap sebagai hal yang sopan dan bahkan bisa dianggap sebagai pujian untuk hidangan yang disajikan. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai kebiasaan ini, alasan di baliknya, dan penyebabnya yang mungkin tidak familiar bagi banyak orang.
Pertama-tama, mari kita jelaskan mengapa mengeluarkan suara saat makan ramen dianggap sopan. Dalam konteks budaya Jepang, suara yang dihasilkan saat menyuapkan ramen, seperti slurp atau suara seruput, bisa diartikan sebagai tanda bahwa seseorang benar-benar menikmati makanan tersebut. Ketika seseorang makan ramen dengan penuh semangat dan mengeluarkan suara, ini memberi isyarat kepada koki atau pemilik restoran bahwa hidangannya lezat. Bagi mereka, pujian yang disampaikan melalui suara adalah cara yang valid untuk menghargai kerja keras dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat ramen yang sempurna.
Selanjutnya, alasan di balik kebiasaan ini memang lebih kompleks dari sekadar memberikan pujian. Dalam tradisi Jepang, ada nilai-nilai yang mengedepankan kejujuran dan keterusterangan. Mengeluarkan suara saat makan ramen dianggap sebagai cara untuk menunjukkan ketulusan dan keautentikan dalam menikmati makanan. Ini juga menjadi bagian dari pengalaman sosial, di mana orang-orang berinteraksi satu sama lain dalam suasana yang lebih santai. Selain itu, suara-suara ini memberi nuansa yang lebih akrab dan menyenangkan saat berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.