Menurutnya, untuk 2018 target dia mengakui masih ada 30.950 unit yang harus dibangun Rutilahu. Sehingga, dalam pelaksanaannya nanti bisa dialokasikan melalui APBD ataupun APBN.
Dirinya memaparkan, dengan hadirnya program perbaikan Rutilahu tersebut akan memberikan banyak manfaat. Salah satunya yaitu rumah permanen bisa lebih menahan ancaman longsor atau puting beliung, karena sebelumnya warga tinggal di rumah yang berdinding bilik bambu.
Selain itu, lanjut Deddy, manfaat lainnya dari perbaikan Rutilahu yakni agar bisa memelihara kesehatan masyarakat. Pasalnya, dengan memiliki rumah layak huni sanitasi masyarakat bisa terjaga.
“Sama dengan sanitasi dampaknya pada kesehatan. Rutilahu bisa roboh di samping tidak sehat. Sulit nanti pemerintah mengeluarkan dana sangat besar untuk kesehatan, bencana dan sebagainya,” kata dia.