Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (Central Intelligence Agency/CIA) memperkirakan Yahya Sinwar, pemimpin kelompok Hamas di Gaza, sedang menerima tekanan dari komandan militer internalnya untuk menerima gencatan senjata dan mengakhiri perang dengan Israel. Direktur CIA, Bill Burns, mengungkapkan bahwa Sinwar tidak terlalu "khawatir dengan kematiannya," namun lebih cenderung menghadapi tekanan karena disalahkan atas penderitaan besar yang terjadi di Gaza.
Pejabat intelijen menemukan bahwa Sinwar bersembunyi di terowongan tempat kelahirannya di Khan Younis, Gaza. Dia dianggap sebagai pembuat keputusan utama bagi Hamas, yang akan menentukan apakah kesepakatan gencatan senjata akan diterima atau tidak. Burns, yang juga menjadi salah satu anggota negosiasi dari pemerintah Presiden Joe Biden, menekankan bahwa Israel dan Hamas berada dalam posisi yang wajib untuk memanfaatkan momen ini demi mencapai gencatan senjata di Gaza.