”Setelah ini ada evaluasi di dalam forum komite keselamatan dan keamanan bandara. Anggota komite terdiri atas unsur bandara, TNI AU, airlines asing atau domestik, dan unsur lainnya yang terlibat,” jelasnya.
Kendati sudah memiliki prosedur penanganan standar internasional, kata dia, jika tidak ada simulasi akan sia-sia. Sebab tidak dilatih. Adapun tujuan inti dari simulasi tersebut untuk semaksimal mungkin mencegah kerugian korban jiwa maupun harta benda.
Menurut Djoko, di setiap bandara pihaknya selalu menyiagakan keamanan selama 24 jam. Untuk early warning, pihaknya juga sudah memiliki prosedur yakni, jika ada penumpang yang bertingkah aneh akan diamankan.
”Kami pun mendorong semua bandara untuk membuat MoU dengan rumah sakit di sekitar bandara semaksimal mungkin untuk mencegah kerugian,” jelasnya lagi.
Di luar simulasi, Djoko juga meminta kepada pemerintah agar tidak semua penerbangan sipil di Bandara Husein Bandung di pindah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Hal tersebut sebagai bentuk tanggapan terkait wacana sebagian besar penerbangan sipil di Bandara Husein Sastranegara Bandung akan direlokasi ke BIJB Kertajati ketika mulai beroperasi pada April 2018.
Bandara Husein Sastranegara Bandung menjadi bandara yang terancam tidak akan beroperasi untuk penerbangan sipil lagi dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan militer, PTDI, private jet, dan charter.