b. Penggunaan Hashtag dan Kampanye Online
ISIS juga memanfaatkan hashtag dan kampanye online untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Mereka menciptakan tagar khusus dan kampanye media sosial yang dapat dengan mudah diikuti dan dibagikan oleh pengikut mereka. Hal ini tidak hanya memperluas jangkauan pesan mereka tetapi juga membantu mereka membangun komunitas online yang solid dan saling mendukung.
2. Propaganda dan Penyebaran Ideologi
Selain rekrutmen, ISIS menggunakan media sosial sebagai alat propaganda untuk menyebarluaskan ideologi mereka. Mereka memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan pandangan ekstremis dan menciptakan narasi yang mendukung tujuan mereka.
a. Penyebaran Konten Kekerasan
ISIS sering membagikan video dan gambar kekerasan yang ekstrem untuk menakut-nakuti musuh dan mengesankan kekuatan mereka kepada pengikut. Video-video ini sering kali menampilkan eksekusi publik, pertempuran, dan tindakan kekerasan lainnya yang dimaksudkan untuk menimbulkan rasa takut dan kepatuhan di kalangan musuh mereka serta menginspirasi pengikut mereka sendiri.
b. Narasi Pahlawan dan Martir
ISIS juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan narasi pahlawan dan martir. Mereka sering kali menyanjung para anggota mereka yang tewas dalam pertempuran atau serangan sebagai martir dan pahlawan. Dengan cara ini, mereka menciptakan citra bahwa kematian dalam perjuangan mereka adalah sesuatu yang mulia dan harus dicontoh, yang dapat menarik individu yang mencari makna dan tujuan dalam hidup mereka.
3. Reaksi dan Upaya Penanggulangan